Komunitas ini dengan pelindung St. Yohanes Berchmans, didirikan tanggal 24 Juli 1939. Para frater misionaris dari Belanda telah memulai suatu unit karya pelayanan untuk anak-anak di kota Kediri. Sekarang komunitas ini sebagai komunitas karya, dengan menangani dua unit sekolah yaitu: SDK Mardi Wiyata dan SMPK Frater - Kediri.
Para frater di komunitas ini sekarang adalah: fr. Renatus [ kepala biara ], fr. Marsel, fr. Bonafentura, fr. Asterius, fr. Marianus [pensiun], fr. Paulus [pensiun].
Pendopo biara St. Yohanes Berchmans, Kediri; foto 2008
Para frater dari Malang, mengunjungi komunitas ini, dan sekarang hendak pulang. Ini adalah kendaraan milik Dewan Umum, yang akan membawah para frater pulang ke Malang. Perhatikan, ada frater komunitas ini sedang melepaspergikan tamu fraternya. Persudaraan adalah hal indah dalam kehidupan kami.
Pendopo biara St. Yohanes Berchmans, Kediri; foto 2008
Para frater dari Malang, mengunjungi komunitas ini, dan sekarang hendak pulang. Ini adalah kendaraan milik Dewan Umum, yang akan membawah para frater pulang ke Malang. Perhatikan, ada frater komunitas ini sedang melepaspergikan tamu fraternya. Persudaraan adalah hal indah dalam kehidupan kami.
Selasar ini diciptakan sedemikian, luas, nyaman, karena sebagai penghubung kamar-kamar. Apa lagi komunitas ini dihuni juga beberapa frater sepuh/pensiun. Mereka harus merasa nyaman di komunitas ini.
Sekolah ini sebenarnya memiliki bangunan arsitektur kolonial dipadu arsitektur lokal. Namun sekarang karena kekurangan ruangan, sekolah mendapat bantuan lokal baru dari pemerintah.
Ini adalah bangunan baru itu.
Halaman tengah dibuatkan dengan paving stone yang asri oleh Fr. renatus [ kepala sub perwakilan ]. Dana pembuatannya didapat dari seorang donatur dari Belanda, yaitu Fr. Erich, BHK. Dengan cara ini anak-anak bisa bermain dengan bebas dan nyaman.
Perhatikan, sejak tahun 1939, bangunan ini dibangun oleh para frater orang dari Belanda, dengan arsitektur setempat, yang kompak dengan budayanya. Terlihat masih saja kokoh dan asri.
Pembangunan ruang perpustakaan ini adalah sumbangan dana dari pemerintah setempat.
Lokal Perpustakaan baru; 2008
Anak-anak merasa senang dan berterimakasih kalau ada frater yang datang dan bincang-bincang dengan mereka. Enta apa yang dirasakan, tapi anak-anak sangat antusias.
Mereka merasa nyaman bermain di halaman sekolah yang bersih dan asri. Alangkah bahagianya mereka kalau mereka memiliki halaman sekolah yang luas dan bersih.
Perhatikan, anak-anak adalah tunas bangsa yang sehat, ceriah, dan menyenangkan. Masa depan keluarga dan masyarakat kita ada di tangan mereka. Berikanlah ilmu dan budipekerti yang baik, agar mereka tumbuh dengan baik pula.